Masyarakat Dayak Wehea Menyambut Hangat ProFauna
Kedatangan tim ProFauna di Wahao, Kabupaten Kutai Timur, Propinsi Kalimantan Timur pada awal Mei 2014 disambut hangat oleh masyarakat Dayak Wehea. Sebagai bentuk penghormatan, masyarakat menggelar upacara penyambutan yang dipimpin oleh kepala adat desa Nehes Liah Bing, Ledjie Taq. Dalam prosesi penyambutan itu masyarakat memberi tim ProFauna yang berjumlah 6 orang gelang manik-manik sebagai simbol persaudaraan.
Ledjie Tag mengatakan, "gelang manik ini selain sebagai simbol persaudaraan juga sebagai media untuk menjaga keselamatan dari roh-roh jahat". Ledijie Tag yang peduli terhadap pelestarian hutan Wihea itu menambahkan, "kami berharap tim ProFauna diberi keselamatan dan kelancaran selama melakukan tugas di Kalimantan ini".
Sekretaris adat Desa Nehes Liah Bing, Siang Geah mengatakan, "kami menyambut baik kedatangan ProFauna di Wehea dan berharap bisa bekerja sama untuk menjaga hutan yang semakin hari semakin tinggal sedikit". Siang Geah yang lolos jadi anggota legislatif dari partai PDIP itu menambahkan, "meskipun desa kami dikeliling hutan, namun kami pernah mengalami kesulitan air, dan ini tidak terlepas dari berkurangnya hutan. Kami tidak ingin mengalami lagi kesulitan air".
"ProFauna merasa terharu dan terhormat dengan sambutan hangat masyarakat Dayak Wehea itu, ini menjadi pengikat kami untuk bersama masyarakat melestarikan hutan yang tersisa di Kalimantan", ujar pendiri ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid.
Rosek yang juga ikut tim ekspedisi Ride for Borneo 2014 itu menambahkan, "perjalanan kami keliling Kalimantan dengan sepeda motor ini semakin membuka wawasan kami tentang permasalahan hutan dan orangutan di Kalimantan. Ini semakin menguatkan tekat kami untuk berjuang menyelamatkan hutan yang sangat openting bagi kehidupan masyarakat lokal dan kelestarian satwa liar".