Hutan Lindung Pegunungan Putri Tidur, Bukan Sekedar Kumpulan Gunung

Hutan Lindung Pegunungan Putri Tidur (HLPPT) merupakan ekosistem hutan dataran tinggi yang menyimpan keragaman hayati yang tinggi. Kawasan yang membentang mulai ketinggian 1000 hingga 2868 meter dari permukaan laut ini menjadi habitat lebih dari 80 jenis burung, termasuk burung nasional kebanggaan Indonesia, elang jawa.

Topografi HLPPT  berupa pegunungan yang ada di Kabupaten Malang yang berbatasan dengan Kabupaten Blitar dan Kota Batu. Hutan lindung ini secara administratif berada di 7 kecamatan/daerah yaitu Kecamatan Dau, Wagir, Ngajum, Wonosari, Ngantang, Pujon, dan Kota Batu,

Hutan lindung di kawasan HLPPT yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Malang ini mempunyai ikon yang paling terkenal yaitu Gunung Kawi, padahal ada banyak sekali gunung di kawasan ini. Selain Gunung Kawi (2561 m dpl), di kawasan HLPPT seluas sekitar 9000 ha ini juga terdapat Gunung Butak (2868 m dpl), Batu tulis (2603 m dpl) dan Panderman (2000 m dpl)

Gugus pegunungan yang terdiri dari Gunung Kawi, Butak dan Panderman tersebut dikenal dengan nama Pegunungan Putri Tidur, karena kalau dilihat dari kejauhan tampak seperti seorang putri yang sedang tidur. Gunung Butak terlihat seperti kepala dan rambut, Gunung Kawi seperti dada dan perut serta  Gunung Panderman sebagai bagian kaki.

Dinamakan Gunung Butak karena saat musim kemarau, gunung ini berwarna kecoklatan sehingga tampak botak, karena mengering. Sedangkan Gunung Kawi dikenal sebagai makam Eyang Djoego dan Kiai Iman Soedjono. Terletak di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang.

Gunung paling rendah dalam Pegunungan Putri Tidur adalah Panderman (2000 m dpl) yang berlokasi di Desa Pesanggrahan, Kota Batu. Nama Panderman diambil dari nama seorang pendaki asal belanda bernama Van Der Man. 

Pada tahun 2021 Perhutani KPH Malang menandatangani kerja sama dengan PROFAUNA Indonesia untuk penguatan fungsi hutan lindung di kawasan HLPPT. Program konservasi hutan di HLPPT meliputi antara lain:

  • Rehabiltasi hutan lindung yang rusak
  • Penelitian
  • Patroli hutan untuk pengamanan dan perlindungan
  • Edukasi dan penyadaran masyarakat sekitar hutan
  • Monitoring satwa liar

Data sementara dari PROFAUNA di kawasan Hutan Lindung Pegunungan Putri Tidur (HLPPT) ini ada lebih dari 80 jenis burung, antara lain opior jawa (Lophozosterops javanicus), Brinji gunung (Iole virescens), takur tohtor (Megalaima armillaris), takur tulang tumpuk (Megalaima javensis), takur tenggeret (Psilopogon cyanotis), walik kepala ungu (Ptilinopus porphyreus), ciung batu kecil (Myophonus glaucinus), paok pancawarba (Pitta gujana), pelanduk semak (Malacocincla sepiaria), tepus pipi perak (Stachyris melanothorax), cinenen jawa (Orthotomus sepium), sikatan ninon (Eumyias indigo), sepah gunung (Pericrocotus miniatus) dan bentet kelabu (Lanius schach).

Dari jenis elang tercatat ada 4 jenis yaitu elang jawa (Nisaetus bartelsi), elang hitam (Ictinaetus malaensis), elang alap nipon (Accipiter gularis) dan elang ular bido (Spilornis cheela)

Sedangkan mamalia yang sudah tercatat ada kijang (Muntiacus muntjac), kancil (Tragulus javanicus), babi hutan (Sus sp), lutung jawa (Trachypithecus auratus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), landak jawa (Hystrix javanica), kalong (Pteropus vampyrus) dan trenggllng (Manis javanica).

"Kerja sama antara Perhutani dan PROFAUNA dalam penguatan fungsi hutan lindung di kawasan Pegunungan Putri Tidur  ini sebuah contoh kolaborasi yang baik, karena dalam mengelola hutan di era sekarang itu perlu kerja sama dengan berbagai pihak, tidak akan sanggup mengelola sendirian dengan tantangan yang semakin berat," kata Rosek Nursahid, pendiri PROFAUNA Indonesia.

Ancaman

Hutan di kawasan HLPPT adalah salah satu hutan dataran tinggi tersisa yang kondisinya masih bagus. Kondisi hutan bagus ini terutama di lerang Gunung Kawi, Gunung Butak blok Perinci, Gunung Malang, Gunung Butak blok Pujon dan Gunung Butak blok Panderman. Namun demikian hutan lindung di kawasan ini menghadapi ancaman berupa pembukaan hutan untuk pertanian. Kebakaran hutan di musim kemarau juga mengancam di daerah Gunung Panderman, Cemorokandang dan Gunung Butak.

Perburuan satwa liar dengan menggunakan senapan, anjing pemburu dan jaring juga masih cukup tinggi di kawasan HLPPT. Beberapa kasus perburuan satwa yang viral di media sosial antara lain perburuan lutung jawa di Gunung Butak blok Perinci pada bulan Agustus 2020 dan perburuan kijang di hutan lindung Pujon pada bulan April 2021.

Tim Ranger PROFAUNA bersama Polhut dari Perhutani, BKSDA Jatim dan dan Gakkum KLHK sering melakukan patrol gabungan untuk mencegah terjadinya perburuan satwa liar tersebut. Selan itu, PROFAUNA juga melibatkan masyarakat lokal untuk turut berpartisipasi aktif dalam melindungi hutan dari perburuan atau penangkapan satwa liar illegal.

"Pegunungan Putri Tidur bukan sekedar kumpulan gunung, tapi juga merupakan hutan lindung yang kondisinya masih bagus dan menjadi habitat berbagai jenis satwa liar. Ini perlu dijaga kelestariannya, apalagi ada banyak sumber air di kawasan ini yang vital bagi kehidupan masyarakat sekitar hutan," tegas Rosek Nursahid yang juga seorang ekolog.

Kantor Lapangan Program

Hutan Lindung Pegunungan Putri Tidur (HLPPT)

Kawasan P-WEC, Desa Petungsewu, Dau, Kabupaten Malang

© 2003 - 2024 ProFauna Indonesia

ProFauna Indonesia (Temukan kami di Google+) adalah lembaga independen non profit berjaringan internasional
yang bergerak dibidang perlindungan dan pelestarian satwa liar dan habitatnya.