Ditulis oleh ProFauna Admin pada Jum, 03/11/2011 - 11:00
ProFauna Indonesia sangat serius dan aktif membantu pemerintah untuk pengamanan hutan. Keseriusan itu ditunjukan oleh ProFauna dengan melakukan patroli pengamanan hutan bersama tim Pamhut (Pengamanan hutan) Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo. Dalam patroli hutan yang dilakukan pada bulan Februari 2011 itu ProFauna bukan saja mendukung pendanaannya, namun juga terlibat langsung dalam patroli.
Ditulis oleh ProFauna Admin pada Rab, 08/25/2010 - 10:00
(25/08/2010) Banjir yang terjadi pada tanggal 23 Agustus 2010 di Putussibau Kapuas hulu, Kalimantan Barat, adalah sebuah dampak buruk dari kebijakan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dilakukan oleh pemerintah. Selama ini segala bentuk peruntukan dan pengalih fungsian hutan kebanyakan ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat lokal seringkali terpinggirkan.
Ditulis oleh ProFauna Admin pada Sen, 08/09/2010 - 10:00
(09/08/2010) Upaya penghancuran hutan alam di Kalimantan sampai saat ini masih saja terjadi. Salah satunya adalah apa yang dilakukan oleh PT. Toras Banua Sukses di Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Berbekal surat izin IUPHHK yang diperoleh pada tanggal 19 Februari 2002 Nomor:522/105/PH/2002 seluas 22.000 ha yang mendapat pembaharuan izin usaha pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) seluas 24.920 ha, melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 107/MENHUT-II/2006 tanggal 17 April 2006.
Ditulis oleh ProFauna Admin pada Rab, 04/07/2010 - 10:00
(07/04/2010) Munculnya wacana dari Departemen Kehutanan untuk memasukkan perkebunan sawit sebagai bagian dari hutan dalam peraturan menteri kehutanan, adalah sebuah kontroversi yang semakin memperlihatkan dualisme kepentingan pemerintah dalam upaya konservasi sumberdaya alam. Wacana itu diungkapkan oleh Dirjen Bina Produksi Kehutanan Hadi Daryanto di sebuah media massa pada tanggal 10 Februari 2010.
Ditulis oleh ProFauna Admin pada Kam, 02/25/2010 - 11:00
(25/02/2010) Semakin berkurangnya tutupan hutan yang ada di Pulau Jawa saat ini telah dirasakan menjadi suatu ancaman serius bagi masyarakat dan satwa liar endemik yang ada di Pulau Jawa. Terjadinya bencana yang secara rutin tiap tahun dan cenderung semakin meluas adalah salah satu indikasi bahwa daya dukung hutan terhadap kehidupan manusia semakin berkurang.
Ditulis oleh ProFauna Admin pada Rab, 01/06/2010 - 11:00
(06/01/2011) Kondisi hutan di Pulau Jawa semakin memprihatinkan dan mengancam kehidupan masyarakat dan kelestarian satwa endemic Jawa. Berdasarkan data laju deforestasi yang dikeluarkan oleh departemen kehutanan periode 2003-2006, diketahui bahwa laju deforestasi terbesar terjadi di sumatera yaitu sebesar 268 000 Ha/tahun atau 22,8% dari total angka deforestasi rata-rata di Indonesia sebesar 1,17 juta Ha/th, hal ini diikuti dengan Pulau Kalimantan sebesar 239 ribu Ha/th (20,4%), Pulau Sulawesi sebesar 114,7 ribu ha/th (9,8 %), dan Pulau Jawa sebesar 2,5 ribu ha/tahun atau (0,2%).
ProFauna Indonesia (Temukan kami di Google+) adalah lembaga independen non profit berjaringan internasional
yang bergerak dibidang perlindungan dan pelestarian satwa liar dan habitatnya.