Mathias Muchus Deklarasikan Pelestarian Hutan

Aktor senior Mathias Muchus hadir di ProFauna Conference 2013 yang diselenggarakan pada tanggal 12-14 September 2013 di Petungsewu Wildlife Education Center (P-WEC). Dalam kesempatan itu, Mathias yang jadi duta ProFauna untuk pelestarian hutan menyampaikan pandangan tentang pelestarian hutan ke sejumlah media massa yang hadir. Berikut pandangan Mathias Muchus seperti yang dimuat di Harian Malang Post tanggal 13 September 2013 di bawah ini.

DAU- Semakin menyusutnya luas hutan di Indonesia, menggugah aktor senior Mathias Muchus untuk turut berpartisipasi dalam kampanye pelestarian hutan. Pria yang pernah meraih Piala Citra tahun 1988 tersebut, ikut mendukung kampanye ProFauna untuk pelestarian hutan Indonesia di P-Wec Kecamatan Dau kemarin.

Pria yang kini menjadi sutradara film tersebut, dikenal pribadi yang peduli pelestarian alam. Untuk itu, dia bergabung dengan Profauna untuk menyuarakan pelestarian hutan. "Hutan dan manusia itu tidak bisa dipisahkan. Jadi dalam hal ini, manusia harus bisa melihat hutan sebagai nafas kehidupan," ujarnya kepada Malang Post kemarin.

Sutradara yang lahir di Pagar Alam Sumatera Selatan 56 tahun silam ini percaya bahwa jika tanpa hutan, maka itu adalah cikal bakal kehancuran manusia. Dikatakannya, kondisi hutan yang ada di Indonesia terutama di Kalimantan sudah rusak parah. Untuk itu, perlu perhatian khusus dari berbagai pihak.

Mulai dari pemerintah yang merupakan kewajiban, LSM, Ormas, lembaga kepemudaan dan masyarakat, ditegaskannya wajib melestarikan lingkungan. "Kalau pemerintah, biasanya melalui kebijakan yang harus dikalkulasikan keuntungan. Untuk itu, perlu pihak lain, yang benar-benar ikhlas melestarikan hutan," terangnya. 

Dalam kesempatan tersebut, pria yang meluncurkan film berjudul "Rindu Purnama" ini mengapresiasi apa yang telah dilakukan penggagas ProFauna, Rosek Nursahid selama ini. Menurutnya, sosok Rosek Nursahid yang berperan aktif untuk melestarikan hutan, sudah sangat jarang dan langka di Indonesia. 

"Maka dari itu, saat diundang untuk mengikuti kegiatan ini, saya tidak berfikir panjang lagi dan langsung mengiyakan. Apalagi yang mengundang adalah Rosek. Saya dan Rosek sudah berteman dan bekerjasama cukup lama, karena sama-sama mencintai lingkungan," beber pria berkacamata ini.

Sementara itu, Rosek Nursahid mengatakan, kegiatan ini diikuti ProFauna dari 16 provinsi dan empat perwakilan dari luar negeri yang meliputi  Jerman, Amerika, Inggris, dan Spanyol. Seluruh perwakilan ProFauna akan membahas permasalahan hutan yang ada di daerahnya masing-masing."Nantinya, Mathias Muchus juga akan membaca deklarasi tentang pelestarian hutan dihadapan para perwakilan ProFauna dari berbagai wilayah tersebut," jelasnya di tempat yang sama. Dia berharap dari kegiatan ini, menggugah kesadaran berbagai pihak, untuk semakin mencintai hutan, dengan tidak melakukan eksploitasi secara berlebihan. (big/aim) 

© 2003 - 2024 ProFauna Indonesia

ProFauna Indonesia (Temukan kami di Google+) adalah lembaga independen non profit berjaringan internasional
yang bergerak dibidang perlindungan dan pelestarian satwa liar dan habitatnya.