World Wildlife Day 2014, Indonesia Perlu Menindak Tegas Perdagangan Ilegal Satwa Liar

Hidupan liar, baik flora dan satwa liar, kini mendapat perhatian khusus dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan ditetapkannya World Wildlife Day setiap tanggal 3 Maret yang dirayakan mulai tahun ini. ProFauna menyambut baik World Widllife Day tersebut, karena masalah hidupan liar itu adalah masalah global yang perlu mendapat perhatian segenap bangsa di muka bumi ini.

ProFauna Indonesia merayakan hari spesial untuk hidupan liar itu dengan melakukan edukasi untuk anak-anak muda tentang hukum yang menjamim hak dan kewajiban masyarakat utuk berpartisipasi dalam perlindungan hidupan liar. ProFauna percaya bahwa hidupan liar Indonesia hanya bia dilindungi dengan maksimal jika melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Chairman ProFauna Indonesia Rosek Nursahid mengatakan, "dalam dua puluh tahun terakhir ini ProFauna mengembangkan pola tentang perlindungan hidupan liar Indonesia yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat, karena pelestarian hidupan liar tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah".

Bicara hidupan liar, negara Indonesia sangatlah penting posisinya, karena tinginya kekayaan spesies yang ada di Indonesia. Diperkirakan sebanyak 300.000 jenis satwa liar atau sekitar 17% satwa di dunia terdapat di Indonesia, walaupun luas Indonesia hanya 1,3% dari luas daratan dunia. Indonesia nomer satu dalam hal kekayaan mamalia (515 jenis) dan menjadi habitat lebih dari 1539 jenis burung. Sebanyak 45% ikan di dunia juga hidup di Indonesia.

Indonesia juga menjadi habitat bagi satwa-satwa endemik atau satwa yang hanya ditemukan di Indonesia saja. Menurut data the International Union for Conservation of Nature (IUCN), Indonesia menjadi habibat penting untuk satwa endemik yaitu 259 jenis mamalia, 384 jenis burung dan 173 jenis ampibi.

Sayangnya hidupan liar Indonesia itu terancam punah akibat degradasi habitat dan perdagangan ilegal. IUCN dalam daftar merahnya yang dikeluarkan tahun 2013 melaporkan ada 82 jenis sawa liar Indonesia yang terancam punah dalam kategori kritis (critically endangered), terancam punah (endangered) dan rentan (vulnarable). Untuk jenis tumbuhan yang terancam punah totalnya ada 404 jenis.

Momen World Wildlife Day itu diharapkan bisa lebih mendorong pemerintah Indonesia untuk menindak tegas perdagangan illegal satwa liar yang semakin marak, khususnya secara online. Catatan ProFauna di forum online Kaskus saja pada bulan Januari 2014 itu terdapat 220 iklan yang menawarkan satwa dilindungi termasuk bagian tubuhnya. Tercatat ada sedikitnya 22 jenis satwa langka yang diiklankan antara lain penyu sisik, gading gajah, kukang, lutung jawa, elang jawa, kulit harimau, cendrawasih, kucing hutan, surili, kakatua raja dan trenggiling. "Perdagangan satwa liar itu menjadi ancaman serius bagi masa depan hidupan liar Indonesia", tegas Rosek Nursahid.

© 2003 - 2024 ProFauna Indonesia

ProFauna Indonesia (Temukan kami di Google+) adalah lembaga independen non profit berjaringan internasional
yang bergerak dibidang perlindungan dan pelestarian satwa liar dan habitatnya.