PROFAUNA Kampanye di Yogya, Ajak Masyarakat Peduli Pelestarian Lutung Jawa

Aktivis Protection of Forest and Fauna (PROFAUNA) mengajak masyarakat di Yogyakarta untuk turut mendukung pelestarian satwa lutung jawa (Trachypithecus auratus) dan habitatnya yang semakin terancam punah. Ajakan PROFAUNA, organisasi perlindungan hutan dan satwa liar yang berdiri sejak tahun 1994 itu disampaikan dalam sebuah aksi teaterikal di depan gedung DPRD Yogyakarta pada hari jumat (19/9/2014).

Dalam aksi itu belasan aktivis PROFAUNA memajang kandang yang di dalamnya terdapat seorang wanita muda yang terlihat murung. Di sekeliling kandang itu terdapat belasan orang yang memakai topeng mirip lutung jawa. Sambil beraksi mereka membentangkan spanduk yang berisikan pesan bahwa manusia dan lutung jawa itu sama-sama tidak suka dikurung. Pesan moral yang ingin disampiakn adalah bahwa manusia dan lutung jawa itu juga butuh kebebasan.

"Aksi teaterikal itu merupakan wujud keprihatinan PROFAUNA terhadap makin maraknya perdagangan lutung jawa", ujar Swasti Prawidya Mukti, juru kampanye PROFAUNA. Asti menambahkan, "Lutung jawa adalah satwa diliindungi yang keberadaannya semakin terancam punah karena perburuan dan perdagangan. Masyarakat bisa membantu melestarikannya dengan tidak membeli lutung tersebut".

Pantauan PROFAUNA menunjukan kalau perdagangan lutung jawa itu masih marak terjadi di berbagai daerah, termasuk di Yogyakarta. Perdagangannya juga mulai merambah lewat internet dan media sosial. "Jual beli lutung jawa itu melanggar hukum, karena menurut UU nomor 5 tahun 1990 itu pelakunya bisa dikenakan hukuman penjara 5 tahun dan denda Rp 100 juta", tambah Asti.

Maraknya perdagangan lutung jawa itulah yang mendorong PROFAUNA melakukan kampanye pelestarian lutung jawa dan habitatnya di berbagai daerah. Kampanye ini melibatkan relawan PROFAUNA dari berbagai daerah, karena salah satu prinsip PROFAUNA adalah untuk mendorong masyarakat berpatisipasi aktif dalam pelestaan alam, termasuk satwa langka seperti lutung jawa.