ProFauna Bantu Distribusi Pakan Sapi Korban Erupsi Kelud

Hujan abu vulkanik dampak erupsi Gunung Kelud mengancam keberadaan sapi-sapi yang ada di kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Kecamatan Ngantang dikenal sentra peternakan sapi perah. Menurut kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Sujono, di Kecamatan Ngantang ada sekitar 14.000 sapi perah dan sebanyak 12.000 terancam mati atau sakit akibat erupsi Gunung Kelud.

Sapi-sapi perah itu terancam sakit atau mati karena kelaparan, kehausan atau tertimpa bangunan kandang yang roboh. Sapi yang mati sementara ini tercatat hanya 3 ekor, namun jumlah yang mati bisa meningkat jika tidak segera dilakukan pertolongan. Apalagi sebagian besar sapi tersebut terikat dalam kandang yang sudah rusak. Sementara pemilik sapi tersebut sudah meninggalkan desanya karena rumahnya sebagian besar rusak parah. Warga desa juga masih takut kembali ke rumahnya karena dikuatirkan ada erupsi susulan Gunung Kelud.

Tim ProFauna bergerak cepat menolong sapi-sapi di Kecamatan Ngantang itu dengan mengirimkan relawannya untuk memberi makan sapi-sapi itu, terutama di desa yang paling parah terkena dampak erupsi yaitu Dusun Munjung, Kutut dan Sedaun. ProFauna bekerja sama dengan Dinas peternakan Kabupaten Malang dan kelompok KUD Ngantang melakukan distribusi pakan sapi ke desa-desa. Distribusi pakan ternak ini dilakukan  pagi hingga tengah malam, mulai tanggal 14 Februari 2014.

Medan offroad yang sulit karena terkena lahar dingin, membuat tim ProFauna yang berjumlah total 30 orang itu harus berjuang ekstra keras untuk menyalurkan pakan ternak. Juru kampanye ProFauna Indonesia, Bayu Sandi, mengatakan, "membantu satwa ternak ini berarti juga membantu masyarakat, karena satwa ternak itu adalah mata pencaharian utama mereka". Bayu yang terjun langsung ke lokasi bencana itu menambahkan, "masyarakat desa sangat gembira dengan bantuan pakan ternak itu, karena selain keluarga hal yang selalu dipikirkan oleh petani adalah satwa ternaknya".