Perdagangan Suvenir Mengandung Penyu Sisik di Berau Meningkat Lagi

Perdagangan souvenir atau aksesoris yang mengandung karapas penyu sisik di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, cenderung meningkat lagi. Pantuan lembaga Protection of Forest & Fauna (PROFAUNA) pada bulan Juni 2015 ada lebih dari 700 buah souvenir yang mengandung karapas penyu sisik yang dijual di Pasar Aji Dilayas dan 2 toko di Tanjung Redeb. Jenis souvenir yang dijual tersebut dalam bentuk gelang, mata kalung dan cincin yang dijual dengan harga antara Rp 10.000 hingga Rp 70.000 per item.

Selain souvenir yang mengandung penyu sisik, PROFAUNA juga masih menemukan telur penyu yang diperdagangkan di Pasar Aji Dilayas. Meningkatnya lagi perdagangan penyu ini memprihatinkan, karena sebelumnya pada bulan Februari 2015 perdagangan penyu di Tanjung Redeb ini sudah menurun.

"Perdagangan penyu termasuk bagiannya seperti telur dan karapas penyu itu melanggar hukum, perlu ada tindakan tegas dari pemerintah agar perdagangannya tidak semakin meluas", kata Bayu Sandi, Koordinator PROFAUNA Borneo.

Menurut UU nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, perdagangan satwa dilindungi seperti penyu itu diancam dengan hukuman penjara maksimum 5 tahun dan denda Rp 100 juta.

Pelajar Berau Peduli Penyu

Masih tingginya perdagangan bagian tubuh penyu di Berau itu mendorong PROFAUNA gencar melakukan edukasi dan kampanye ke generasi muda, agar mereka peduli dan tidak membeli bagian tubuh penyu tersebut. Selama bulan Januari 2015 hingga Juni 2015, PROFAUna telah melakukan kunjungan edukasi sebanyak 14 kali di sekolah dan pesantren yang ada di Kabupaten Berau.

Hasil edukasi ke sekolah-sekolah itu membuahkan hasil positif, karena ada banyak pelajar yang kemudian menyerahkan secara sukarela souvenir yang mengandung karapas penyu sisik. Pada bulan Mei 2015, PROFAUNA menerima 11 buah suvenir terbuat dari penyu sisik yang diserahkan oleh pelajar dari SMA Muhamadiyah, SMAN 1 Berau, SMP PGRI dan SMP Al Ihsan. Suvenir penyu tersebut kemudian oleh PROFAUNA diserahkan ke kantor KSDA Berau.

"Kepedulian generasi muda di Berau sangat penting bagi masa depan penyu, karena merekalah yang nanti akan jadi generasi penerus yang akan menentukan kelestarian penyu di Berau", kata Bayu Sandi.

Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:

Bayu Sandi, Koordinator PROFAUNA Borneo

Hp. 085755067691, 082233606482

© 2003 - 2024 ProFauna Indonesia

ProFauna Indonesia (Temukan kami di Google+) adalah lembaga independen non profit berjaringan internasional
yang bergerak dibidang perlindungan dan pelestarian satwa liar dan habitatnya.