Musim Liburan, PROFAUNA Serukan Wisatawan Tidak Berkunjung ke Tempat Wisata yang Eksploitasi Satwa Liar
Organisasi pelindung hutan dan satwa liar, PROFAUNA Indonesia menyerukan agar wisatawan tidak berkunjung ke tempat-tempat wisata yang mengeksplotasi satwa liar. Seringkali eksploitasi satwa liar itu dibalut dengan klaim bahwa itu merupakan kegiatan konservasi.
Eksploitasi satwa liar dan alam itu terjadi dalam beragam bentuk dan di berbagai tempat. Bagi masyarakat awam bahkan kegiatan eksploitasi itu tidaklah disadari, karena promosi yang gencar dan informasi yang tidak tepat dari pengelola tempat wisata.
"Saatnya wisatawan menjadi lebih cerdas dalam memilih tempat wisata yang lebih ramah lingkungan dan satwa liar yang punya nilai edukatif, karena jika terus mengunjungi tempat wisata yang mengeksploitasi satwa liar itu maka kegiatan eksploitasi itu juga akan terus berlangsung," kata Rosek Nursahid, pendiri PROFAUNA Indonesia.
Berikut ini panduan PROFAUNA kepada wisatawan:
Wisata Alam Gunung/Hutan
- Jangan memberi makan monyet di tempat wisata alam
- Buanglah sampah plastik dan botol minuman di tempat sampah
- Jangan membuang sampah plastik dan putung rokok di alam
- Jangan membeli bunga edelwis yang dijual di wisata gunung
- Jangan mencoret-coret di batu, kayu atau fasilitas umum
- Jangan merusak alam hanya untuk kepentingan swafoto (selfie)
Wisata Pantai:
- Jangan ke tempat wisata yang membesarkan tukik dalam bak penampungan untuk tujuan komersil
- Jangan ikut melepas tukik di siang hari yang panas
- Jangan membeli gelang, cincin atau kalung yang mengandung karapas penyu sisik
- Jangan membeli telur penyu
Taman Satwa/Kebun Binatang:
- Jangan berkunjung ke tempat wisata yang mengeksploitasi penyu seperti foto dengan memegang penyu atau foto dengan menduduki penyu
- Jangan berkunjung ke tempat wisata yang melakukan kontak fisik dengan satwa liar untuk kepentingan foto
- Jangan memberi makanan ke satwa yang ada di kebun binatang