Kampanye Anti Perburuan Satwa Liar di Hutan Mangrove Muara Gembong
PROFAUNA Indonesia mengadakan rangkaian kampanye bertajuk "Stop berburu satwa di hutan mangrove Muara Gembong" di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (1/9). PROFAUNA Indonesia menilai edukasi di ujung utara Jawa Barat ini perlu dilakukan mengingat habitat hutan mangrove Muara Gembong terus terancam. Kondisi ini ditandai dengan merosotnya populasi primata, khususnya lutung jawa, selama dua puluh tahun terakhir akibat perburuan dan alih fungsi hutan mangrove.
Edukasi dilakukan melalui edukasi ke SMP Negeri 1 Muara Gembong, SMP dan SMA Pelita Bangsa-Muara Gembong secara marathon, dilanjutkan dengan melakukan pemasangan spanduk edukasi di dua titik yang menjadi lokasi favorit perburuan. Kegiatan ditutup dengan pengamatan primata di hutan mangrove Muara Bendera - Muara Gembong.
"Ini adalah edukasi pertama PROFAUNA ke Muara Gembong, selanjutnya kami akan mengembangkan program berkelanjutan yang didesain khusus berdasarkan situasi dan kondisi di sini. Targetnya populasi lutung jawa yang merupakan satwa endemik di sini bisa ditingkatkan, habitatnya pun bisa kita upayakan bisa menyokong kehidupan mereka," jelas Rinda Aunillah Sirait, Koordinator PROFAUNA Indonesia Representatif Jawa Barat.
Kegiatan edukasi ini tergolong unik karena dilakukan secara marathon dengan keterbatasan akses transportasi. Bahkan, Supporter PROFAUNA Indonesia harus menggunakan perahu kayu selama 30 menit untuk menjangkau lokasi SMP dan SMA Pelita Bangsa yang berada dekat dengan kawasan hutan mangrove Muara Bendera, Kecamatan Muara Gembong. Lokasi sekolah itu relatif jauh dari akses jalan yang bisa dilewati kendaraan roda empat.
Kegiatan edukasi ini medapat dukungan pegiat konservasi hutan mangrove setempat. Mpok Kabupaten Bekasi 2016, Siti Rohimah, bahkan turut mendampingi seluruh rangkaian edukasi di Muara Gembong.
"Saya mendukung aksi PROFAUNA Indonesia yang mau membantu memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem hutan mangrove terakhir di Kabupaten Bekasi," tutur Imah, panggilan akrabnya.
Pasang Spanduk dan Poster Larangan Berburu
Maraknya kegiatan perburuan di kawasan hutan mangrove Muara Gembong telah meresahkan masyarakat setempat. Sejumlah warga Muara Gembong mengaku setidaknya selama dua puluh tahun terakhir populasi satwa di hutan mangrove turun drastis.
"Dulu saat saya kecil mudah sekali melihat elang terbang di langit desa kami. Selain itu dulu jumlah lutung jawa di hutan mangrove Muara Bendera pernah sampai seribuan lebih, sekarang sedikit sekali. Mungkin tidak sampai seratus," ujar Yoyok, guru SMP Negeri 1 Muara Gembong.
Mengantisipasi hal ini, PROFAUNA Indonesia berinisiatif memasang berbagai materi edukasi berisi peringatan tidak berburu satwa di hutan mangrove Muara Gembong. Dr. Herlina Agustin, MT, Advisory Board PROFAUNA Indonesia yang terjun langsung memimpin pemasangan materi edukasi di Muara Gembong.
Herlina menjelaskan untuk tahap awal, PROFAUNA Indonesia Representatif Jawa Barat melakukan upaya penyadaran untuk tidak berburu di kawasan hutan mangrove Muara Gembong. Pihaknya akan berupaya terus mengembangkan upaya perlindungan ekosistem secara bertahap, salah satunya dengan mendukung kegiatan pelestarian yang tengah dilakukan aktivis konservasi setempat.
"Kondisi ekosistem hutan mangrove di Muara Gembong perlu mendapat perhatian bersama. Perlu adanya kajian khusus terkait populasi satwa, kondisi habitat dan potensi lokal yang bisa diberdayakan untuk melindungi ekosistem hutan mangrove Muara Gembong. Setelah itu kita kembangkan strategi konservasi yang tepat," jelas Herlina.
PROFAUNA Indonesia memasang spanduk larangan berburu di hutan mangrove Muara Bendera dan sekitar Pantai Bahagia yang kerap menjadi titik perburuan ataupun lokasi transit pemburu. Selain itu, puluhan poster larangan berburu disebar ke sejumlah sekolah, mading kecamatan, balai desa dan lokasi berkumpul warga yang kerap dikunjungi pemburu.
"Kami akan membantu memasang poster dari PROFAUNA ini di lokasi-lokasi strategis agar pesannya terbaca oleh warga secara luas," ujar Uci, aktivis konservasi Muara Gembong.