Hutan Lindung Wehea, Rumah bagi Orangutan dan Satwa Langka Kalimantan

Laju deforestasi alias pengurangan hutan di Kalimantan pada taraf yang sangat mengkuatirkan. Menurut data yang dikeluarkan Departemen Kehutanan, angka deforestasi di Kalimantan pada 2000 sampai dengan 2005 mencapai sekitar 1,23 juta hektar. Artinya setiap harinya sekitar 673 hektar hutan di Kalimantan mengalami deforestasi pada periode tersebut.

Luas hutan Kalimantan diperkirakan seluas 40,8 juta hektar. Namun beberapa sumber menyebutkan luas hutan Kalimantan hanya tinggal 20,5 juta hektar. Ahli fungsi hutan menjadi perkebunan sawit, HPH (Hak Pengusahaan Hutan), tanaman industri dan pertambangan menjadi pemicu utama semakin tergerusnya hutan itu.

Di tengah kepungan perkebunan sawit dan HPH, untungnya masih ada hutan yang masih bagus di Kalimantan timur. Hutan tersebut bernama hutan lindung Wehea yang berjarak sekitar 450 km dari Kota Samarinda, ibukota Kalimantan Timur. Secara administratif, hutan lindung Wehea terletak di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur.

Hutan lindung Wehea yang mempunyai luas 38.000 ha itu berada di ketinggian 250 m di timur sampai 1750 m di barat, dengan tipe hutan mulai dari dataran rendah hingga hutan pegunungan. Hutan Wehea mempunyai fungsi hidrologis yang penting karena merupakan DAS untuk Sungai Wehea di Kabupaten Kutai Timur dan Sungai Long Gi di Kabupaten Berau.

Menurut penelitian the Nature Conservancy, di Hutan Lindung Wehea terdapat berbagai jenis satwa liar antara lain 19 jenis mamalia, 114 jenis burung, 12 hewan pengerat, 9 jenis primata, dan 59 jenis pohon bernilai ekonomi. Salah satu primata yang menggantungkan hidupnya terhadap kelestarian Hutan Wehea adalah orangutan (Pongo pygmaeus). Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Didi Suryadi, pada tahun 2012 di sejumlah media massa mengatakan populasi orangutan di Hutan Lindung Wehea ada sekitar 750 ekor.

Dikelola Masyarakat Adat

Hutan Lindung Wehea itu sebelumnya adalah eks-hutan ekploitasi perusahaan HPH PT Gruti III. Kemudian pada 1995 digabung dengan PT Inhutani II menjadi PT Loka Dwihutani. Pada tahun 2003, hutan dievaluasi oleh Pemprov Kaltim dan dinilai kondisinya masih baik.

Pada tahun 2005 melalui melalui Surat Keputusan Bupati Kutim No. 44/02.188.45/HK/II/2005 dibentuklah Badan Pengelola Hutan Lindung Wehea (BP-HULIWA) yang terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat adat, lembaga pendidikan, dan LSM. Dengan adanya BP-HULIWA itu pemerintah daerah Kutai timur juga menganggarkan dana untuk pengelolaan Hutan Lindung Wehea.

Di tingkat lapangan, hutan lindung Wehea dikelola oleh masyarakat adat Dayak Wehea. Warga Dayak Wehea melalui lembaga adat Dayak Wehea menunjukan kepedulian tinggi dalam melestarian hutan Wehea. Mereka kemudian membentuk "penjaga hutan" yang dalam bahasa lokal disebut Petkuq Mehuey (PM). Setiap hari ada pemuda yang tergabung dalam PM yang menjaga hutan lindung Wehea secara bergantian.

Kepedulian Masyarakat Adat Wehea ini kemudian mendapat penghargaan dari pemerintah dengan dianugrahkannya penghargaan Kalpataru ke Lembaga Adat Dayak Wehea Nehas Liah Bing pada tahun 2009. Penghargaan yang diberikan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono itu semakin membuka mata masyarakat luas akan keberadaan hutan lindung Wehea yang patut dilestarikan.

Pada bulan Mei 2014 tim Protection of Forest and Fauna (PROFAUNA) berkunjung ke Wehea dan melakukan diskusi mendalam dengan Lembaga Adat Dayak Wehea Nehas Liah Bing. Dalam kesempatan itu kepala adat desa Nehes Liah Bing, Ledjie Taq mengadakan ritual adat untuk menyambut tim PROFAUNA dan menganggap PROFAUNA sebagai saudara.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris adat Desa Nehes Liah Bing, Siang Geah mengatakan, "kami menyambut baik kedatangan Profauna di Wehea dan berharap bisa bekerja sama untuk menjaga hutan yang semakin hari semakin tinggal sedikit".

Sejak itu kemudian PROFAUNA mulai mendukung Lembaga Adat Dayak Wehea dalam mengelola hutan lindung Wehea. PROFAUNA memperkuat lembaga adat dan juga membina Ranger Petkuq Mehuey (PM) yang menjaga hutan. Ranger PROFAUNA setiap hari juga ditempatkan di hutan ini, bersama para PM.

Galeri foto Hutan Lindung Wehea bisa dilihat di: http://www.profauna.net/id/content/galeri-foto-hutan-lindung-wehea

© 2003 - 2024 ProFauna Indonesia

ProFauna Indonesia (Temukan kami di Google+) adalah lembaga independen non profit berjaringan internasional
yang bergerak dibidang perlindungan dan pelestarian satwa liar dan habitatnya.