- English
- Bahasa Indonesia
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menanam Pohon di Hutan
Gerakan menanam pohon atau sering disebut penghijauan di hutan itu hal yang sangat baik. Namun akan lebih baik lagi jika dilakukan dengan tehnik dan prosedur yang benar, sehingga peluang hidup pohon yang ditanam itu akan menjadi lebih tinggi. Sayangnya masih banyak penanaman pohon tersebut lebih sekedar seremoni, sehingga pohon yang ditanam akhirnya menjadi mati.
Berikut tips menanam pohon di hutan agar peluang hidup pohon yang ditanam itu menjadi lebih tinggi:
1. Tanam di Musim yang Tepat
Waktu yang tepat dalam menanam pohon menjadi salah satu kunci keberhasilan program penanaman pohon tersebut. Idealnya menanam pohon itu menjelang musim hujan atau ketika musim hujan sedang berlangsung. Secara umum kalau di Jawa itu musim hujan mulai bulan November hingga Maret. Bulan terbaik untuk menanam adalah bulan Desember-Januari, karena masih permulaan hujan.
Kenapa sebaiknya menanam di musim hujan? Salah satu kebutuhan pokok agar pohon bisa tumbuh adalah air. Beda dengan orang menanam di lahan pertanian, petani akan tetap menyirami tanamannya meskipun musim kemarau, karena terkait nilai ekonomi.
Sedangkan menanam di hutan, secara umum tidak ada yang menyirami pohonnya, hanya mengandalkan air hujan. Beda cerita, jika lokasi hutan tersebut dekat sungai atau mata air, dan ada orang yang punya komitmen untuk menyirami terus pohon yang ditanam tersebut.
2. Tinggi Bibit Pohon yang Akan Ditanam
Menanam pohon di hutan itu berbeda dengan menanam pohon di halaman rumah. Menanam pohon di halaman rumah itu biasanya tidak terlalu luas lahannya, sehingga akan mudah kita mengontrol dan merawatnya. Namun jika menanam pohon di hutan itu selain lokasinya lebih luas, kompetisinya juga akan lebih kuat, yaitu kompetisi dengan tumbuhan gulma.
Menaman pohon di kawasan hutan untuk kepentingan rehabilitasi itu hendaknya tinggi bibit pohonya minimal 1 meter. Jika tingginya di bawah 1 meter, sering kemudian pertumbuhan pohonnya akan kalah cepat dengan pertumbuhan rumput atau gulma, sehingga pertumbuhan pohonnya tidak maksimal dan bisa jadi akan mati.
3. Pemilihan Jenis Pohon yang Tepat
Menanam pohon di hutan tidak bisa sembarangan, pastikan jenis pohon yang ditanam itu memang cocok di lokasi tersebut, terutama faktor ketinggian lokasi. Ada jenis pohon yang bagus tumbuh di dataran rendah, namun ada juga yang lebih bagus tumbuh di dataran tinggi. Bertanya kepada masyarakat lokal sekitar hutan atau pengelola hutan terkait jenis tumbuhan yang tepat untuk ditanam bisa menjadi salah satu cara untuk mengetahui jenis pohon yang tepat.
4. Pelibatan Masyarakat Lokal
Untuk hutan yang ada di Jawa, sebagian besar sudah ada masyarakat yang masuk ke dalam hutan untuk beragam aktivitas seperti pertanian, perladangan atau memanen hasil hutan non kayu. Bahkan ada kelompok masyarakat yang mengelola hutan lewat skema perhutanan sosial.
Masyarakat yang berinteraksi dengan hutan ini perlu dilibatkan dalam penghijauan ataupun rehabilitasi hutan. Untuk penanaman pohon dii area perhutanan sosial, pohon yang ditanam sebaiknya punya fungsi ekonomi bagi petani hutan, misalnya pohon buah-buahan.
5. Pastikan Status Kawasan Hutan yang akan Ditanami
Menanam pohon di hutan meskipun bertujuan baik, perlu tetap memperhatikan siapakah pengelola atau pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan hutan tersebut. Jangan menanam pohon di hutan secara sembarangan, karena bisa jadi ada zona atau blok pemanfaatan yang berbeda-beda di setiap kawasan hutan. Perlu koordinasi dulu dengan pengelola hutannya seperti Perhutani, Kelompok Tani Hutan, Dinas Kehutanan, Taman Nasional, hutan desa dan lain sebagainya.
6. Monitoring Pohon yang Ditanam
Pohon yang ditanam di hutan itu perlu dilakukan monitoring, apakah pohon yang ditanam itu hidup atau mati. Monitoring bisa melibatkan masyarakat lokal yang memang sering pergi ke hutan. Penyebab kematian pohon atau pertumbuhan pohon yang jelek itu dievaluasi penyebabnya, untuk menjadi bahan perbaikan di masa mendatang.
Informasi terkait: