Catat, Ternyata Ini Fungsi Penyu bagi Kehidupan

Mengapa kita harus melindungi penyu? Apa fungsi penyu bagi manusia, sehingga kita perlu melestarikannya?

Itu adalah pertanyaan yang sering muncul ketika PROFAUNA mengadakan diskusi terkait konservasi penyu. Pertanyaan itu muncul dari kalangan pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, bahkan dosen.

"Kalau secara hukum itu jelas bahwa semua jenis penyu di Indonesia telah dilindungi, sehingga tidak boleh diperjualbelikan, tetapi soal fungsi penyu dalam kehidupan ini memang masih belum banyak terungkap," kata Bayu Sandi, juru kampanye PROFAUNA Indonesia.

Untuk mengungkap 'misteri' fungsi penyu itu, PROFAUNA mengutip tulisan Wilson EG,' Mille, KL, Allsion D dan Magliocca M yang dipublikasikan di situs oceana.org. Ternyata faktanya cukup mengejutkan tentang fungsi penyu itu.

Menurut Wilson dkk, penyu itu mempunyai peran penting dalam menjaga ekosistem laut yang sehat. Laut yang sehat akan menjadi habitat berjuta-juta ikan sebagai sumber protein penting bagi manusia.

Contohnya penyu hijau yang menjaga keberlangsungan hidup lamun dan rumput laut. Ketika mereka "merumput" maka penyu hijau telah membantu menambah nutrisi dan membantu produktifitas lamun.

Tanpa proses merumput yang konstan maka padang lamun akan terlalu rimbun dan menghalangi arus laut. Selain itu menghalangi sinar matahari menembus ke dasar laut, akibatnya pangkal lamun akan mengalami pembusukan dan menciptakan habitat sejenis jamur.

Perilaku penyu hijau dalam memakan lamun juga membantu penyebaran lamun. Kebanyakan penyu memakan lamun hingga beberapa cm dari pangkal daunnya yang menyebabkan bagian ujung dan yang lebih tua akan hilang. Sebagai hasil dari seringnya penyu memakan daun lamun di bagian yang sama, maka lamun hidup menyebar, tidak terkumpul pada satu tempat.

Teluk Florida dan Teluk Meksiko adalah contoh yang tepat dari kasus pentingnya penyu hijau terhadap kesehatan lamun. Kematian padang lamun di daerah ini disebutkan akibat kepunahan penyu hijau.

Peran dalam menjaga ekosistem laut yang sehat juga dilakukan oleh penyu sisik. Dibekali dengan mulut seperti paruh burung, penyu sisik memakan berbagai jenis spons. Dengan demikian mereka dapat mengontrol komposisi spesies dan distribusi spons dari ekosistem terumbu karang.

Spons secara agresif bersaing berebut tempat dengan terumbu karang. Dengan memakan spons maka penyu sisik memberikan kesempatan kepada terumbu karang untuk berkoloni dan bertumbuh. Tanpa keberadaan penyu sisik maka spons sangat mendominasi terumbu karang yang bisa merubah strukttur ekosistem terumbu karang.

Pertahanan fisik dan kimia dari spons itu menghalangi ikan dan sebagian besar mamalia air memakan spons. Ketika penyu sisik merobek spons, maka nutrisi di dalam spons menjadi terbuka dan dapat dimakan oleh spesies laut yang biasanya mereka tidak dapat membuka lapisan luar dari spons tersebut. Jadi secara tidak langsung penyu sisik itu memberi makanan kepada ikan-ikan.

Penyu dan ubur-ubur

Penyu belimbing, jenis penyu terbesar di dunia, adalah penyu yang memiliki jarak tempuh berkelana paling jauh diantara jenis-jenis penyu yang lain dan memiliki pengaruh yang besar pada ekosistem laut.

Menariknya, penyu belimbing memenuhi kebutuhan nutrisi dan energinya dari hewan seperti agar-agar yaitu ubur-ubur. Dengan panjang badan mencapai 2,7 meter, penyu belimbing mengarungi samudra hanya dengan mengandalkan ubur-ubur untuk memuaskan nafsu makannya.  Mereka ini tercatat dapat memakan hingga hampir 200 kg ubur-ubur, yaitu jumlah yang sama seperti berat seekor Singa Afrika setiap harinya.

Sebagai pemangsa ubur-ubur secara umum, penyu belimbing memegang peranan paling penting dalam peran ekologi sebagai pemangsa puncak ubur-ubur. Berkurangnya populasi penyu belimbing dan beberapa jenis predator kunci dari ubur-ubur akan sangat mempengaruhi populasi ubur-ubur.

Isu ini menjadi penting yang agak khusus terlebih setelah overfishing terhadap ikan laut/ ikan karang, secara perlahan-lahan populasi ubur-ubur menggantikan populasi ikan.

Berkurangnya populasi ikan membuat ubur-ubur memiliki sedikit kompetitor terkait perlombaan mendapatkan makanan, akibatnya akan membuat populasi ubur-ubur membludak di seluruh dunia.

Terus apa masalahnya jika populasi ubur-ubur meledak? Pertambahan jumlah populasi ubur-ubur di seluruh dunia akan menghambat pertumbuhan populasi ikan karena ubur-ubur itu memangsa telur dan larva ikan.

Penyu yang doyan makan ubur-ubur bukan hanya penyu belimbing saja, tapi juga penyu hijau dan penyu tempayan. Tentunya laut menjadi tidak indah lagi jika isinya hanya ubur-ubur saja.

Penyu memberikan makanan kepada ikan

Beberapa hewan dan tumbuhan menempel di karapas penyu seperti teritip, alga dan hewan-hewan kecil yang biasa disebut dengan Epibiont. Hewan dan tumbuhan itu juga menjadi makanan bagi ikan dan udang. Beberapa jenis ikan dan udang membentuk sebuah 'stasiun pencuci' bagi penyu, sehingga penyu mengunjungi tempat ini secara berkala untuk melakukan 'pencucian' epibiont yang menempel di karapasnya. Ini suatu bentuk saling menguntungkan atau mutualisme antara penyu, ikan dan udang.

Penyu tempayan juga turut memberikan makanan bagi ikan-ikan. Dengan rahangnya yang sangat kuat. Penyu tempayan mampu menghancurkan kerang-kerangan. Hal ini mengurangi jumlah kerang dalam bentuk fragment yang lebih kecil yang langsung dimuntahkan atau dikeluarkan dalam bentuk feses.

Dengan cara menghancurkan kulit kerang saat makan, penyu tempayan meningkatkan daur ulang nutrisi di habitat dasar laut.

Penyu tempayan juga menemukan mangsanya dengan cara mengaduk-aduk pasir di dasar laut. Cara makan penyu tempayan ini akan mempengaruhi kepadatan, penyaluran udara dan pendistribusian nutrisi pada sedimen, serta mempengaruhi keanekaragaman hayati pada ekosistem dasar laut.

Penyu menyediakan habitat bagi mahluk lain

Banyak sekali organisme yang menganggap penyu sebagai rumah. Mahluk air kecil yang biasa disebut dengan "epibiont" sering menempelkan diri mereka di permukaan keras seperti benda mengapung dan karapas penyu. Kebanyakan epibiont menempel di karapas penyu tempayan. Sekurangnya 100 jenis spesies pernah dicatat menempel di karapas penyu tempayan.

Penyu juga membantu membangun habitat kelautan dengan cara menyebarkan epibiont.. Contoh dari luasan sebaran organisme yang dilakukan oleh penyu adalah tersebarnya teritip coronulid (Chelonibia testudinaria) yaitu epibiont penyu yang paling umum. Tercatat 94% dari penyu tempayan yang bertelur menjadi tuan rumah dari teritip.

Di laut terbuka, berkilo-kilo meter dari pantai, penyu merupakan oasis bagi burung dan ikan. Sama seperti sampah yang mengapung, penyu menjadi tempat beristirahat, mencari makan dan tempat berlindung dari berbagai predator.

Dari berbagai jenis spesies, penyu lekang paling sering terlihat bersama dengan burung laut, terutama di daerah Samudra Pasifik bagian timur. Karena penyu ingin mengambang guna mendapatkan cahaya matahari, bagian tengah karapas penyu menyembul dari air menyediakan ruang bagi burung laut untuk bertengger, terutama untuk jenis burung yang bulunya tidak tahan air.

Selain untuk beristirahat, dengan bertengger diatas karapas penyu lekang, burung dapat terhindar dari mangsaan hiu. Beberapa jenis ikan kecil juga berlindung di bagian bawah dari penyu. Kumpulan ikan kecil ini juga menjadi mangsa bagi burung laut yang bertengger diatas penyu. Burung laut juga memakan epibiont yang ada di karapas penyu. 

Dengan menawarkan tempat untuk bertengger, makan dan berlindung, penyu merupakan organisme penting bagi burung dan ikan.

Dari tulisan Wilson dkk itu semakin menguatkan peran penting penyu dalam ekosistem laut. Setiap spesies penyu memiliki fungsi pengayaan keanekaragaman hayati dalam lingkungan laut. Dalam cara apapun penyu mengambil peran penting dalam menjaga kesehatan laut antara lain; merumput (lamun), mengontrol distribusi spons, memangsa ubur-ubur, mendistribusikan nutrisi dan mendukung kehidupan mahluk air yang lain.

Penyu memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan laut di seluruh dunia selama lebih dari 100 juta tahun. Peran itu antara lain menjaga fungsi terumbu karang supaya produktif hingga memindahkan nutrisi penting dari perairan ke daratan (di pantai).

Menurunnya populasi penyu, berbanding lurus dengan berkurangnya kemampuan penyu melakukan fungsi pentingnya di laut.

Sebenarnya laut kita sudah tidak sehat lagi akibat dari overfishing, perubahan iklim dan polusi. Sudah saatnya bagi kita untuk lebih serius melindungi penyu, dan mendorong bertambahnya populasi penyu pada yang sehat sehingga menjamin sehatnya laut juga, 

© 2003 - 2024 ProFauna Indonesia

ProFauna Indonesia (Temukan kami di Google+) adalah lembaga independen non profit berjaringan internasional
yang bergerak dibidang perlindungan dan pelestarian satwa liar dan habitatnya.